Bahasa Jawa merupakan
Aspek Keterampilan
Menurut Sukastomo (Suara Merdeka :2006) beberapa hal
yang perlu menjadi perhatian untuk memperbaiki pembelajaran bahasa Jawa di
sekolah-sekolah adalah pengembangan kurikulum, penyediaan guru bahasa Jawa yang
kompeten, dan pengembangan bahan ajar yang representatif. Sedangkan Kongres
Basa Jawa (KBJ) IV Semarang, 10 – 14 September 2006 menghasilkan beberapa
rekomendasi untuk pengembangan pembelajaran bahasa Jawa di dunia formal.
Rekomendasi itu meliputi (1) pelaksanaan keputusan Kongres Bahasa Jawa III di
Yogyakarta tahun 2001, bahwa pembelajaran bahasa Jawa wajib dibelajarkan di
sekolah-sekolah mulai dari SD/MI, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), (2) pengangkatan guru bahasa
Jawa yang berkompeten, (3) menyiapkan guru bahasa Jawa yang berlatarbelakang
pendidikan formal, dan (4) penyediaan bahan ajar yang yang cukup dan lolos
seleksi.
Memperhatikan
rekomendasi KBJ IV tentang penyediaan bahan ajar, maka perlu dilakukan
pengembangan-pengembangan inovatif dalam penyediaan bahan ajar yang menarik.
Bahan ajar ini diharapkan mampu memberikan solusi yang memberikan kontribusi
yang berarti pada permasalahan pembelajaran bahasa Jawa. Permasalahan selanjutnya
adalah pada pemilihan bahan ajar yang
tepat. Berbagai macam bentuk bahan ajar yang ditawarkan perlu dipilih dengan
tepat agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
Seiring
perkembangan teknologi yang pesat, berbagai macam model bahan ajar dapat
dihasilkan dengan tingkat kesempurnaan yang baik. Salah satu produk perkembangan
teknologi yang mampu memberikan solusi pengembangan bahan ajaradalah teknologi
komputer. Perkembangan teknologi komputer memungkinkan parapengembang bahan
ajar melakukan banyak hal termasuk pengembangan bahan ajar yangkontekstual,
aktual, faktual, inovatif, dan menarik.
Dengan tingkat kebutuhan pengembangan bahan ajar
bahasa Jawa yang tinggi, maka menuntut kreativitas para pengembang untuk
menghasilkan bahan ajar diinginkan. Bahan ajar yang dikembangkandiharapkan
mampu memberi alternatif pembelajaran bahasa Jawa yang aktual, faktual,dan
kontekstual serta menarik..Dalam pembelajaran bahasa Jawa terdapat empat materi
pokok yang dibelajarkanmeliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Keterampilan-keterampilan ini sebenarnya merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
Dalam praktek kesehariannya, berbahasa berarti
melakukan kegiatan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis secara
terintegrasi. Dari keempat keterampilan berbahasa, kecenderungan frekuensi
keterampilan yang digunakan adalah keterampilan berbicara. Hampir setiap waktu
manusia selalu melakukan kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara memiliki banyak
bentuk dan jenis.
Secara
sederhana berbicaradibedakan meliputi berbicara individu dan berbicara dalam
kelompok. Berbicara individuberkembang bersama individu dalam kehidupan
sehari-harinya. Berbicara individumemiliki kecenderungan pada kegiatan
berbicara non formal yang dilakukan antar individu dalam kehidupan sehari-hari
sedangkan berbicara dalam kelompok
seperti pidato, khotbah, diskusi, dan berorasi cenderung pada
kegiatan-kegiatan formal. Karena berhubungan dengan hubungan manusia dengan
kelompok maka kegiatan berbicara kelompok menuntut keahlian khusus bagi
pembicara agar dapat menyajikan kegiatanberbicara yang dapat diterima oleh
audience.
Dalam pembelajaran bahasa Jawa, materi berbicara
kelompok seperti berpidato dirasa sangat kurang dalam materi, waktu belajar,
dan sumber belajar. Sebagai contoh kompetensi berpidato dalam kurikulum muatan
lokal bahasa Jawa sehingga materi ini tidak terserap dengan maksimal. Ditambah
dengan jam pelajaran yang relatif sedikit antara 1-2 jam pelajaran per minggu. Permasalahan
menjadi lebih komplek ketika sebuah sekolah tidak mempunyai guru khusus bahasa Jawa yang latar pendidikannya
adalah jurusan bahasa Jawa, mengingatjumlah perguruan tinggi yang meluluskan
sarjana bahasa Jawa sangat sedikit. Kondisi inilah yang memiliki andil pada
permasalahan menurunnya kualitas pembelajaranberpidato bahasa Jawa.
0 komentar:
Posting Komentar