GARA-GARA MENGEJAR PENCURI
Hanya perasaan gelisah dan bingung yang ada dibenakku saat itu ketika kendaraan beroda besi itu meninggalkanku aku berlaku mengejar yang tak pasti. Aku terdiam sejenak dan memikirkan kenapa tadi aku harus memberi air minum? Kini perasaan menyesal dan sedih dipikiranku.
Bodohnya aku saat itu kenapa aku haru berlari mengejar pencuri itu? Saat aku menunggu kereta datang, tenggorokanku terasa haus aku berjalan mencari penjual air minum, “berpa 1 botol pak?” aku bertanya, belum terjawab pertanyaanku tiba-tiba seorang bapak agak tua menanyakan hal yang sama seperti aku “2 ribu 1 botol sedang” penjual itu menjawab “ah, mahal banget” bapak itu berkata, aku merasa curiga ketika pembeli itu menoleh kiri-kanan, dan tak mengeluarkan uang dari saku atau dompetnya tiba-tiba kecurigaanku terbukti. Bapak itu mencuri sebotol minuman itu.
“Pencuri…..pencuri” dengan lantangnya penjual itu berteriak. Akupun berlari mengejar pencuri itu sekitar agak jauh tiba-tiba pencuri itu berhenti. “Tolong aku nak aku hanya seorang pengemis sudah 3 hari aku belum makan dan pada waktu yang sama aku kemarin mencuri sebungkus nasi dengan nafas ngos-ngosan dia berkata “tapi tak harus mencuri khan pak”??
Tak berapa lama kemudian aku menyuruh Bapak tua itu pergi, aku berjalan kearah dimana aku menunggu kereta datang,!! Aku baru teringat karena kereta itu akan berangkat lebih awal dari biasanya, aku berlari dan berlari tiba-tiba aku terjatuh sambil berkata “Jambret” perasaan campur aduk deh saat itu aku tak tahu apa yang akan terjadi fan perasaan tak percaya kalau kereta itu telah meninggalkanku, kereta itu sangat sekejap aku lihat dari dua rel yang menyusuri jalan itu, aku terdiam di kursi-kursi stasiun itu. Adzan maghrib berkumandang aku tertidur pulas di stasiun. “Mbak-Mbak udah adzan maghrib seorang petugas stasiun membangunkanku aku terkejut, “oh ya pak makasih”
Aku berlari kedepan mencari bus aku naik bus saat itu sesampainya aku dirumah aku tertidur pulas dan nyeyak… he… he….
0 komentar:
Posting Komentar