Sabtu, 19 Mei 2012

Cerpen Mimpi Yang Indah

MIMPI YANG INDAH

Lambat laun ternyata aku sudah  duduk dibangku SMP, aku tak menyangka hal itu dapat secepat ini. Pagi ini awal aku masuk sekolah, Persiapan demi persiapan telah aku kerjakan. Aku duduk dibangku paling depan bersama temanku yang baruk kenal “kring... kring...” suara bel masuk kelas telah berbunyi dan semua guru telah memasuki ruang kelas “Anak-anak ! hari ini pertama kali masuk sekolah, maka dari itu kita awali dengan perkenalkan diri masing-masing”. Guru yang mengajarku sangat baik walaupun agak sedikit galak dan menyeramkan, mungkin karena aku baru melihatnya. Satu persatu siswa dipanggil maju kedepan untuk memperkenalkan dirinya masing-masing. Saat ini tibalah giliranku untuk maju kedepan,
“Sinta maju kedepan dan memperkenalkan dirimu …” Ibu Winda memanggilku dengan suara keras dan lantang.
“Baik Bu … !!, Perkenalkan nama saya Sinta, hobi menggambar dan membaca,  cita-cita ingin menjadi orang yang pandai melukis dan pandai berbisnis”
“Kring…. Kring….” Bel pulang sekolah telah berbunyi, tandanya saat pulang sekolah telah tiba, anak-anak berhamburan dari kelas. Tak kusangka selama ini ada anak yang memendam rasa padaku, awalnya aku tak percaya tetapi lama kelamaan semua terbukti bahwa Rendi  si cowok keren itu ada di hati denganku.  Akhir-akhir ini aku sering memikirkannya, hatiku terasa nyaman jika aku memandangnya. Hari ini hari libur sekolah aku menyempatkan hari ini dengan melukis tempat yang ingin aku kunjungi dan yang aku impikan yaitu alam terbuka, dimana pemandangan masih hijau dan sejuk serta terdapat air terjun yang sangat indah, disanalah tempat yang ingin aku kunjungi bersama teman-temanku.
Cita-citaku yang luhur tidak dapat terganti oleh apapun, walau bagaimanapun dan sampai kapanpun. Hari ini aku berpapasan dengan Rendi, hatiku bahagia melihatnya tetapi aku juga menggumam “Mengapa aku harus bertemu dengannya … ! Kalau terus seperti ini aku tidak dapat melupakannya”.

Pelajaran telah dimulai, kami semua diberikan tugas kelompok dan setiap kelompok berjumlah lima anak dengan cara diacak. Tanpa disengaja aku dan Rendi bergabung dalam satu kelompok yang beranggotakan Lisa, Febri, Cika, Rendi dan aku. Tugas kelompom itu dikerjakan dirumahku nanti siang. Jam pulang sekolah telah tiba aku segera bergegas untuk pulang dan persiapan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas kelompok. Tugas yang dikerjakan ini akan segera dikumpulkan besok pada hari Senin. Kami semua sangat kompak bagaikan putih telur yang tak bisa dipisahkan dari kuningnya. Pagi-pagi sekali aku berangkat sekolah dengan mengayuh sepeda miniku dengan nafas tersendat-sendat “Hah...hah...” akhirnya aku sampai didepan gerbang sekolah, aku melangkahkan kakiku dengan perlahan menuju kelas, tidak itu saja kusempatkan untuk berdo’a “Semohga hari ini ilmu yang aku peroleh bermanfaat kelak dikemudian hari” saat aku pulang dari sekolah aku terjatuh dan lengaku terkilir, aku tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya karena aku harus istirahat untuk menyembuhkan lenganku. Tak kusangka teman-temanku sangat perhatian dengan keadaanku saat ini. Mereka menjenguk dan mendoa’akanku agar aku bisa beraktivitas seperti biasanya. Walaupun lengaku sedang sakit aku tidak putus asa, aku terus berlajar dan mengembangkan bakatku hingga semua impian dan harapan yang telah aku impikan tidak terbung sia-sia. Malam minggu adalah malam yang paling indah karena disaat itulah aku bisa memandangi langit yang bertebaran bintang dengan kecantikan dan kesuciannya, putih bersih serta selalu tersenyum saat aku melihatnya. Malam ini aku terlalu asyik dengan bintang-bintang kecil tanpa kusadari malam semakin larut. Segerlah aku bergegas untuk tidur. 9 tahun telah berlalu usiaku menginjak 20 tahun aku telah mencapai semua impian yang dulu aku impikan, aku tidak akan melewatkan kesempatan meraih sukses dimasa depan dengan sesuatu yang gemilang. Kini aku sadari tiada yang lebih indah dari impian yang sangat tinggi melebihi impian-impian yang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar