Sabtu, 19 Mei 2012

Perkembang Biakan Pada Invertebrata

Perkembang Biakan Pada Hewan Rendah (Invertebrata)Hewan tingkat rendah dapat melakukan perkembangbiakan dan atau generatif. Perkembangan vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membelah diri, membentu tunas dan fregmentasi
1.    Membelah diri
Hewan yang bisa membelah diri adalah amoeba, tetapi ada pula protozoa lain seperti paramecium dan euglena. Semua hewan yang disebut tadi berkembang biak dengan cara membelah diri.
a.    Bertunas
Hewan yang bisa bertunas adalah Hydra sp. Biasanya hewan ini dapat kita jumpai menempel pada permukaan hewan daun tumbuhan yang hidup diair tawar dengan ukuran panjang mencapai 2 cm.
b.    Fragmentasi
Fragmentasi pada hewan adalah salah satu jenis perkembangan yang umumnya tidak sengaja dilakukan oleh hewan yang bersangkutan potongan tubuh yang terlepas oleh suatu sebab akan berkembang menjadi individu baru. Hewan tersebut bernama planaria, hewan ini banyak dijumpai dipedesaan karena plaria hidup di perairan tawar yang belum tercemar.
2.    Perkembangbiakan geratif pada hewan rendah.
Pada perkembangbiakan generatif akan dihasilkan keturunan atau anak melalui peleburan dua belah sel kelamin. Oleh sebab itu sifat-sifat keturunan hasil pembiakan secara kawin / generatif variasi.


a.    Konjugasi
Konjugasi adalah perkembangbiakan generatif pada makhluk hidup yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya. Pada perkembangan ini terjadi penukaran sejumlah materi inti antara individu dengan individu lainnya. Contoh yang paling umum adalah paramecium. Dalam keadaan biasa hewan ini melakukan perkembangbiakan secara vegetatif yaitu dengan cara membelah diri. Dalam keadaan tertentu hewan ini berkurang kemampuannya untuk membelah, maka konjugasi mejadi pilihan terakhir untuk memulihkan kemampuaanya untuk perkembangbiakan secara vegetatif.
b.    Heterogami
Cara perkembangbiakan yang mempertemukan dua buah sel yang berbeda baik bentuk, ukuran maupun tingkah lakunya. Sel kelamin jantan disebut sperma sedangkan sel kelamin betina diswbut ovum (sel telur). Cara perkembangbiakan seperti ini pada hewan rendah dapat kita jumpai antara lain pada hydra, paramecium, cacing dan serangga. Tetapi dalam bahasa kali ini hanya akan kita bahas tentang hydra dan cacing. Kebanyakan hydra bersifat hermaprodit (berkelamin ganda) testis berupa bintil berbentuk kerucut, sedangkan ovarium berbentuk seperti gelembung. Kedua organ tersebut terletak pada kulit luar. Setiap ovarium hanya membentuk satu telur. Jika telur sudah masak dinding ovarium akan pecah tetapi telur akan tetap melekat pada tubuh induknya. Jika ada sperma yang datang maka akan terjadilah pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya berkembang menjadi embrio dan embrio akan terlepas dan tubuh induknya dalam keadaan dorman dan dilindung dinding yang tebal. Setelah beberapa lama, dinding embrio akan pecah dan embrio tumbuh menjadi individu baru.

0 komentar:

Posting Komentar